Merangkai asa dan menggali kemampuan diri sampai kita berkata “ya, ternyata kita bisa melewatinya”

https://drive.google.com/uc?export=view&id=16MSFebBglBdT0TzJBc2Ps6yjQzDV9-QN
April ribu dua puluh satu

adalah titik balik dimana saya merasakan yang namanya kebebasan, ya kebebasan di awal waktu karena setelah tahun sebelumnya mengalami pressure yg bertubi tubi. Mulai dari pandemi sesi awal, work from home, kehilangan pendapatan tambahan dan hal hal lainnya yg bukan hanya menguras pikiran tapi juga tenaga (ya, tenaga buat menangis agar lebih tenang)

Satu hari, dua hari, tiga hari masih merasa bebas. Dengan hanya mengerjakan pekerjaan freelance yg tentunya sangat flexible waktunya. Hingga hari berikutnya saat masih ada dana lebih pesangon dan juga kesempatan, mulailah saya melakukan kembali kegiatan yg disukai saat sekolah, ya berbisnis.

Saya melihat sedikit harapan dari sana, berharap bisa menambah pemasukan sebelum mendapat kerja, dan tentunya ada harapan lain yaitu beralih profesi. Pesanan demi pesanan dipacking dan diantar sesuai jumlah pesanan dan request dari pembeli, hingga pada satu waktu, pesanan membludak dan saat itu pula satu musibah terjadi hingga akhirnya saya merasa “berbisnis pada bidang ini bukan passion saya”
Dilanjutkan kembali dengan freelance dan mencari kerja sana sini, mencari lowongan sesuai jurusan, mencari lowongan sesuai keinginan, mencari lowongan sesuai skill yg dimiliki agar kemampuan yg dipunya tetap bisa dipakai dan bekerja sesuai passion.
Ternyata, setelah berusaha sana sini ini itu, banyak hal yg masih harus dipelajari, masih banyak yg harus dikembangkan, dan juga masih banyak hal yg harus diasah. 

Memang benar kata pepatah “ikan di air tenang akan jauh berbeda dengan ikan di air deras” Memang kita harus menghadapi dulu ujian, agar bisa  naik tingkat dan naik kelas dalam kehidupan ini. Mulai dari mengikuti seleksi asn, seleksi pegawai tetap bumn, hingga test start up coba diikuti. Ada yg hanya lulus tahap administrasi, lulus tahap psikotest, bahkan tidak lulus sama sekali dari segi pemberkasan. 


Tapi hal itulah yg membuat saya merasa “apa yg kurang dari diri saya? Apa yg membuat saya belum berhasil? Apa yg membuat saya tetap gagal walaupun berusaha berkali kali?
Yaa, ternyata saat ditelusuri, saya berada di zona nyaman, bahkan merasa nyaman dengan apa yg sudah ada hingga lupa ada pertarungan besar yg masih harus dilalui setiap harinya. 
Dari situ mulai mencoba belajar dari kesalahan yg dilakukan, mempelajari kembali semua dari awal, hingga satu waktu menerima panggilan interview dari perusahaan yg bergerak dibidang pengiriman barang, ada rasa senang sekaligus bangga bahwa diri ini sudah bisa menang. Tapi ternyata disini pertarungan sebenarnya baru dimulai
Menghadapi berbagai karakter yg kultur dan pemikirannya berbeda beda, menghadapi sistem yg kadang berubah rubah tanpa aturan yg jelas, pekerjaan yg bertambah seiring tenggat waktu bekerja, hingga pekerjaan yg tentunya menunggu di hari libur. 
Yaa, saya kira saya sudah menang, ternyata masih harus berjuang, beberapa orang berkata “bersabarlah dan bertahanlah, tapi beberapa yg lain berkata “mundurlah beberapa langkah untuk berlari dan menjadi pemenang”
Hingga di titik selanjutnya saat pekerjaan kantor mulai menjemukan, datang panggilan interview untuk perusahaan BUMN yg saya sendiri awalanya sudah pasrah diterima atau tidak itu adalah keputusan sistem.
Ya, karena mencoba untuk memperbaiki nasib dan tentunya keadaan agar lebih baik dan lebih sehat lahir dan bathin, maka saya ikuti proses interview tersebut. Pertanyaan demi pertanyaan dijawab se maksimal mungkin, sesuai dengan isi pemikiran tanpa berusaha menyinggung kelompok tertentu.
Hingga pada akhir bulan dari tes interview tersebut, beberapa teman yg melakukan tes tersebut mulai mendapat panggilan untuk mulai bekerja sedangkan saya belum mendapat panggilan masing masing. Rasa sedih pasti ada, tetapi saya tetap percaya jika ada waktu terbaik yg akan diberikan allah untuk hambanya sesuai kemampuan dan porsinya masing masing.
Masih tetap mendokan semoga ada waktu yg tepat untuk bisa mendapatkan yg terbaik dan minta agar ikhlas apabila belum mendapatkan hal yg dicita citakan. Setelah itu pun mulai kembali menata perasaan dan juga mindset serta menambah kembali skill agar bisa memperbaiki diri yg masih banyak kurangnya ini. Mulai menyukai kegiatan baru dan tentunya menarik untuk diikuti hingga mulai sedikit sedikit lupa dengan cita cita yg belum tercapai dan ingin beralih menggapai cita cita yg lain.
Hingga satu waktu, di penghujung tahun. Pesan singkat melalui aplikasi muncul dan berisikan undangan untuk mulai bekerja di perusahaan BUMN yg saya ikuti interviewnya 1 bulan kebelakang. Ada rasa senang sekaligus haru, ternyata saya mampu dan saya bisa, hanya timingnya saja yg disesuaikan berdasarkan waktu yg tepat.
Sempat terfikir di benak, apakah saya akan tetap di perusahaan ini hingga menikah dan punya anak cucu? Apakah saya akan bisa bertahan dengan kondisi yg seperti ini dimana pekerjaan terus menerus menumpuk dan tidak kunjung selesai? 
Ternyata semua itu hanya pemikiran yg jika dipikirkan terus menerus hanya akan menjadi beban pikiran yg menumpuk dan tentunya akan menjadi penyakit yg sulit disembuhkan.
Yaa memang, mengeluh itu boleh. Tapi jika hanya mengeluh tanpa ada usaha maka semua itu hanya akan terasa percuma, sehingga perlu adanya niat dan take action sambil memperkaya diri sendiri dengan berbagai kemampuan dan ilmu yg baru. 
Dua hal yg perlu hadir sebagai tombak utama dari pemikiran ini yaitu keberanian dan mau mencoba hal baru.memang terasa klise, apalagi ketika hanya modal “berani” tanpa ilmu tentunya akan menjebak kita di masa depan” begitupun dengan modal “mencoba hal baru tanpa diikuti niat untuk berubah” maka hanya akan menjadi coba coba saja. 
Sehingga kedua hal itu harus bersatu dan bersinergi dalam rangka menjadi diri yg lebih baik. Kemudiansaat berusaha tapi belum ada hasil, janganlah langsung merasa kalah dan tidak pantas untuk mencoba hal tersebut. Barangkali dari langkah langkah dan usaha kita ada jalan dan juga hal terbaik yg diberikan allah saat kita berusaha untuk mengejar sesuatu yg lebih baik lagi dari sebelumnya. 
Februari 2022 




0 Comentarios

Follow Me On Instagram